Geologist, Gaji Selangit dengan Risiko Besar

Salah satu profesi dengan gaji besar adalah geolog. Seorang geologis (ahli geologi) di Indonesia mendapatkan gaji Rp10 sampai Rp30 juta rupiah per bulan. Sedangkan untuk gaji rata-rata Tenaga Kerja Asing (TKA) di sektor pertambangan dan penggalian bisa mencapai di atas Rp125 juta/bulan.

“Gaji seorang geologis cukup besar, sedangkan bagi mahasiswa yang magang di perusahaan pertambangan sehari bisa dibayar Rp400 ribu, dibandingkan dengan yang lain, lebih dari cukup,” ujar Anto, mahasiswa Teknik Geologi Unpad, kepada okezone di rumah duka Wilson Joshua di Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (5/8/2011).

Menurutnya, lapangan pekerjaan di sektor pertambangan di Indonesia masih cukup terbuka. “Di Indonesia, lapangan pekerjaan untuk geologis cukup banyak, tergantung orangnya juga, rajin apa tidak mencari kerja,” tandasnya.

Gaji yang tinggi juga disertai dengan risiko yang tinggi pula. Wilson, alumnus Geologi Unpad, dan sembilan orang lain tewas dalam kecelakaan Helikopter Bell 412 milik Nyaman Air di Gunung Dua Saudara, Bitung, Sulut, pada Rabu 3 Agustus kemarin.


Wilson Josua Sibarani. (Foto: dok keluarga)

Helikopter berangkat dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, menuju Gosowong, Halmahera Utara, pada Rabu pukul 14.23 Wita. Rencanaya mereka berangkat untuk mencari dan mengeksplorasi tambang emas di sana. Sampai saat ini belum diketahui penyebab terjadinya kecelakaan, diduga faktor cuaca buruk yang membuat helikopter jatuh.

“Seorang geolog risikonya juga ada, selain tinggal di pedalaman dengan jangka waktu yang lama, juga medannya berat,” ujarnya.

Seorang geolog bertugas bukan hanya mencari bebatuan yang mengandung mineral atau emas. Untuk mengeksplorasi suatu wilayah diperlukan perencanaan yang sangat matang.

“Pertama kalau kita mau mengeksplorasi suatu wilayah diperlukan studi regional yang meliput foto udara, daerah eksplorasi juga sangat terpencil, selain itu kita membutuhkan izin untuk mengeksplorasi,” pungkasnya.